Rabu, 14 Maret 2012

materi hukum gadai dan borgSeputar Topik Islami Pages Beranda Poll Total Pageviews Sparkline 831 Blog Archive ▼ 2011 (7) ▼ November (7) Pentingnya Adab dan Akhlaq yang Baik Lewat di Depan Orang yang Sholat Mewaspadai bahaya Da’i – da’i yang Jelek GADAI DAN BORG PINJAM MEMINJAM MENURUT KAIDAH ISLAM Ketentuan Penyembelihan Binatang Menurut Kaidah Is... Seputar Pesantren VIZ Media Announces Activities For Wondercon 2012 Crunchyroll News Also meet Misaki Kido, female leader of #TEAMJUMP, and challenge her manga knowledge or ask for advice about your own manga! Finally, sit in with WEEKLY SHONEN JUMP ALPHA editor Urian Brown as he joins NAMCO BANDAI Games to celebrate NARUTO SHIPPUDEN: ... New This Week in Video Games Attack of the Fanboy Players will compete in a variety of online battle modes with their favorite Naruto characters, including Naruto and Sasuke. Naruto fans have been waiting to see more of Zabuza and Haku since the launch of the original Manga, and now they will have ... Related Articles » Viz Media Sets WonderCon 2012 Schedule, Events The Fandom Post Also meet Misaki Kido, female leader of #TEAMJUMP, and challenge her manga knowledge or ask for advice about your own manga! Finally, sit in with WEEKLY SHONEN JUMP ALPHA editor Urian Brown as he joins NAMCO BANDAI Games to celebrate NARUTO SHIPPUDEN: ... Fairy Tail: Part 4 DVD Talk The series is based upon the successful manga series created by Hiro Mashima. It stands out as one of the most notable recent anime series through a balanced combination of quirky science-fiction, fantasy, and an abundance of humor that keep things ... powered by Baris Video powered by Powered By Blogger You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About " Follow by Email Entri Populer GADAI DAN BORG GADAI DAN BORG A. Pengertian Gadai dan Borg Gadai adalah penyerahan suatu benda yang berharga dari seseorang kepada orang lain se... PINJAM MEMINJAM MENURUT KAIDAH ISLAM PINJAM MEMINJAM MENURUT KAIDAH ISLAM A. Pengertian Pinjam Meminjam Pinjam meminjam dalam bahasa Arab disebut Al Ariyah yang artinya m... Ketentuan Penyembelihan Binatang Menurut Kaidah Islam Ketentuan Penyembelihan Binatang Menurut Kaidah Islam Pengertian Penyembelihan Yang dimaksud dengan penyembelihan adalah perbuatan yang m... Lewat di Depan Orang yang Sholat Lewat di Depan Orang yang Sholat Dari Abi Jahm bin Shimmah Al Anshari radhiyallohu ‘anhu, Rosulullah sholallohu ‘alaihi wasallam bersabda : ... Seputar Pesantren Seputar Pesantren Handphone: Pesantren dan Dilema Modernitas Nurcholis Madjid, salah satu cendekiawan besar muslim Indo... Pentingnya Adab dan Akhlaq yang Baik Pentingnya Adab dan Akhlaq yang Baik Sesungguhnya perilaku yang baik merupakan salah satu akhlaq agung yang dimiliki para Nabi. Akhlaq ini ... Mewaspadai bahaya Da’i – da’i yang Jelek Mewaspadai bahaya Da’i – da’i yang Jelek Wahai Wanita Muslimah, Waspadailah da’i-da’i jelek dan penyeru kemajuan ‘emansipasi wanita’, yan... Daily Calendar Social Networker Archives ▼ 2011 (7) ▼ November (7) Pentingnya Adab dan Akhlaq yang Baik Lewat di Depan Orang yang Sholat Mewaspadai bahaya Da’i – da’i yang Jelek GADAI DAN BORG PINJAM MEMINJAM MENURUT KAIDAH ISLAM Ketentuan Penyembelihan Binatang Menurut Kaidah Is... Seputar Pesantren Fish Cari Blog Ini About Me Foto Saya Riodeysuke Bilang GANTENG ya Gimana Ya?????? Dibilank KEREN ya Gimana Ya??????? Kalau MANIS Gimana Ya???????????? Kalau jugha Dibilank SMART Gimana Lagi Ya????????? Q bingung................ Terserah Apa Kata kalian aja Dech........................ whahahahahahahahahahahahahahahahaha Lihat profil lengkapku Followers Popular Posts GADAI DAN BORG GADAI DAN BORG A. Pengertian Gadai dan Borg Gadai adalah penyerahan suatu benda yang berharga dari seseorang kepada orang lain se... PINJAM MEMINJAM MENURUT KAIDAH ISLAM PINJAM MEMINJAM MENURUT KAIDAH ISLAM A. Pengertian Pinjam Meminjam Pinjam meminjam dalam bahasa Arab disebut Al Ariyah yang artinya m... Ketentuan Penyembelihan Binatang Menurut Kaidah Islam Ketentuan Penyembelihan Binatang Menurut Kaidah Islam Pengertian Penyembelihan Yang dimaksud dengan penyembelihan adalah perbuatan yang m... Lewat di Depan Orang yang Sholat Lewat di Depan Orang yang Sholat Dari Abi Jahm bin Shimmah Al Anshari radhiyallohu ‘anhu, Rosulullah sholallohu ‘alaihi wasallam bersabda : ... Seputar Pesantren Seputar Pesantren Handphone: Pesantren dan Dilema Modernitas Nurcholis Madjid, salah satu cendekiawan besar muslim Indo... Pentingnya Adab dan Akhlaq yang Baik Pentingnya Adab dan Akhlaq yang Baik Sesungguhnya perilaku yang baik merupakan salah satu akhlaq agung yang dimiliki para Nabi. Akhlaq ini ... Mewaspadai bahaya Da’i – da’i yang Jelek Mewaspadai bahaya Da’i – da’i yang Jelek Wahai Wanita Muslimah, Waspadailah da’i-da’i jelek dan penyeru kemajuan ‘emansipasi wanita’, yan... GADAI DAN BORG GADAI DAN BORG A. Pengertian Gadai dan Borg Gadai adalah penyerahan suatu benda yang berharga dari seseorang kepada orang lain sebagai penguat atau tanggungan dalam hutang piutang. Sedangkan borg adalah benda yang dijadikan penguat dalam hutang piutang itu. Borg dalam bahasa fiqih disebut Ar Rahn yang berarti tetap dan lestari, Pemilik barang yang berhutang disebut Rahin (yang menggadaikan), sedangkan yang mengambil barang tersebut serta mengikatnya dibawah kekuasaannya disebut Murtahin. Sebutan barang yang digadaikan adalah Rahn (gadaian). Benda sebagai Borg ini akan diambil oleh orang yang berhutang jika hutangnya telah dibayar. Jika waktu pembayaran yang ditentukan telah tiba dan hutangnya belum dibayar, maka Borg itu dapat dijadikan sebagai pengganti pembayaran hutang atau borg itu dijual untuk pembayaran hutang dan jika ada kelebihannya akan dikembalikan kepada orang yang berhitang. Allah Berfirman pada Surat (Al Baqoroh : 282) yang artinya: Dan jika kamu dalam bepergian, sedangkan kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh orang yang memberi hutang). (Al Baqoroh : 282) Allah Berfirman pada Surat (Al Mudatsir : 38) yang artinya: Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya (QS. Al Mudatsir :38) B. Hukum Gadai dan Borg Hukum Gadai dan Borg adalah sunnah bagi yang memberikan hutang( menerima borg) dan mubah bagi yang berhutang menyerahkan borg. Allah Berfirman pada Surat (Al Baqoroh : 283) yang artinya: Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu’amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh orang yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya (QS. Al Baqoroh :283) C. Rukun Gadai 1. Orang yang menggadaikan atau yang menyerahkan jaminan 2. Orang yang memberi hutang atau yang menerima jaminan, Kedua orang tersebut disyaratkan orang yang berhak membelanjakan hartanya 3. Barang yang digadaikan jaminan disyaratkan tidak rusak sebelum sampai kepada pembayaran hutang 4. Hutang atau sesuatu yang menjadikan adannya gadai 5. Aqad (Ijab Qabul) D. Syarat Sahnya Akad Gadai Syarat sahnya akad gadai itu adalah: 1. Berakal 2. Baligh 3. Bahwa barang yang dijadikan borg (jaminan) itu ada pada saat akad sekalipun tidak satu jenis 4. Bahwa barang tersebut dipegang oleh orang yang menerima gadaian (murtahin) atau wakilnya Perbedaan borg dan gadai terletak pada pemanfaatan barang. Pemanfaatan borg tetap berada pada pemilik barang, sedangkan gadai pemanfaatannya pindah kepada penerima gadai. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, masyarakat ada yang menggunakan jasa perkreditan. E. Macam- Macam Perkreditan a. KCK (Kredit Candak Kulak) Ialah jenis perkreditan yang lebih diutamakan untuk kebutuhan modal para petani dalam mengelola tanah pertaniannya. b. KPR – BTN (Kredit Pemilikan Rumah – Bank Tabungan Negara ) Yaitu jenis kredit yang dikhususkan untuk pemilikan rumah sebagai tempat tinggal dengan masa angsuran cukup panjang. (kurang lebih 20 tahun) c. KIK (Kredit Investasi Kecil) Yaitu jenis kredit yang diberikan untuk membiyayai modal kerja kelompok kecil d. KMKP (Kredit Modal Kerja Permanen) Yaitu jenis perkreditan yang melayani pembiayaan modal kerja bagi usaha kelompok menengah keatas F. Manfaat Perkreditan a. Mudah memilih barang walaupun tidak mempunyai uang tunai yang cukup pada saat itu b. Dapat meringankan pembayaran, karena dilakukan dengan cara mengangsur c. Memupuk sikap saling percaya antara penjual dan pembeli d. Membiasakan untuk merencanakan pengeluaran uang secara rutin Disamping beberapa manfaat diatas, perkreditan juga mempunyai beberapa manfaat lain yaitu: a. Harga barang menjadi lebih tinggi b. Terasa ada beban tanggungan hutang dalam waktu tertentu c. Menyebabkan munculnya sikap konsumtif d. Bila catatan lemah, tidak teliti, atau bahkan tidak dicatat dapat mengakibatkan perselisihan tentang pembayaran Dari segi tujuannya, kredit perbankan yang diberikan kepada masyarakat terdiri atas tiga macam yaitu: a. Kredit Konsumsif, yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk mempelancar jalannya proses konsumsif (yang bersifat pemanfaatan, pemakaian atau dimakan). Yang termasuk dalam bentuk kredit ini seperti kredit pemilikan rumah. b. Kredit Produktif, yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk mempelancar jalannya proses produksi, contoh : kredit untuk memperbesar usaha pembuatan batu bata, penerbitan buku dan lain sebagainya. c. Kredit Perdagangan, yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk membeli barang yang akan dijual lagi. Diposkan oleh Riodeysuke di 04:58 Selasa, 15 November 2011 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook 0 komentar: Poskan Komentar Posting Lebih Baru Posting Lama Langgan: Poskan Komentar (Atom) @ 2011 Seputar Topik Islami; Many thanks to: Blogger Templates / Web Design Company / Website Design / Amrit Ray

materi perdagangan internasionalTopik : Perdagangan Internasional Tautan : http://www.gudangmateri.com/2010/07/perdagangan-internasional.html Update via : Mobile Facebook Twitter Scribd You Tube Request Artikel RSS www.gudangmateri.com Portal | Apps | Biografi | Ensiklopedia | Forum | Ilmu | TV | Index | Iklan | News | Mobile | Kamus | Musik | Komik Perdagangan Internasional Jadi penggemar gudang materi di Facebook ... Bagikan tulisan ini .. Powered by Translate Bookmark and Share Follow @gudangmateri di twitter , dapatkan info menarik setiap hari ! Pengertian perdagangan internasional merupakan hubungan kegiatan ekonomi antarnegara yang diwujudkan dengan adanya proses pertukaran barang atau jasa atas dasar suka rela dan saling menguntungkan. Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, Amber Road), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional. Menurut Amir M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri, perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau quota barang impor. Selain itu, kesulitan lainnya timbul karena adanya perbedaan budaya, bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, dan hukum dalam perdagangan. Ruang Lingkup Perdagangan Internasional

materi tekanan pada zat padatFonts by Typekit BELAJAR IPA ONLINE Lompat ke isi Beranda Tentang Aku Perangkat Mengajar Materi Multimedia BANK SOAL Tulisan ← Perangkat Pembelajaran IPA Tekanan Hidrostatis → 13 April 2011 · 04:17 ↓ Jump to Comments Tekanan pada Zat Padat 7 Votes Jika sebuah paku dan sebuah kelereng yang bermassa sama kita jatuhkan ke atas plastisin, tahukah kamu mengapa ujung sebuah paku memberikan bekas lubang yang lebih dalam dibandingkan dengan bekas lubang yang diberikan sebutir kelereng pada plastisin jika dijatuhkan dari ketinggian yang sama? Nah, kali ini kita akan belajar tentang tekanan pada zat padat. Apakah tekanan pada zat padat itu? Bagaimana cara menghitung besarnya tekanan pada zat padat serta apa sajakah yang mempengaruhi besarnya tekanan pada zat padat? Tekanan adalah besarnya gaya yang bekerja pada benda dibagi dengan luas permukaan bidang di mana gaya itu bekerja. Secara matematis dapat dituliskan : P = Tekanan (N/m²) F = Gaya tekan (N) A = Luas bidang (m²) Satuan tekanan dalam Sistem Internasional (SI) adalah N/m², satuan ini juga disebut pascal (Pa). 1 Pa = 1 N/m² Untuk dapat lebih memahami materi tekanan pada zat padat, perhatikan beberapa contoh soal berikut: Soal 1 : Perhatikan gambar berikut! Jika masing-masing balok mempunyai berat yang sama, yaitu 12 N, balok manakah yang memberikan tekanan lebih besar pada lantai? Pembahasan : Balok I A = 30 cm x 10 cm = 300 cm² = 0,03 m² P = 400 N/m² Balok II A = 20 cm x 10 cm = 200 cm² = 0,02 m² P = 600 N/m² Jadi, yang memberikan tekanan lebih besar pada lantai adalah Balok II, yaitu sebesar 600 N/m². Soal 2 : Dua buah kubus masing-masing berbahan besi dan kayu berukuran sama mempunyai luas permukaan sebesar 40 cm² diletakkan di atas lantai. Jika kubus I mempunyai berat 100 N dan kubus II mempunyai berat 80 N. Kubus manakah yang memberikan tekanan lebih besar pada lantai? Pembahasan : Luas kubus = 40 cm² = 0,004 m² Kubus I P = 25.000 N/m² Kubus II P = 20.000 N/m² Jadi, yang memberikan tekanan lebih besar pada lantai adalah Kubus I yaitu sebesar 25.000 N/m². Nah, dari contoh soal tersebut dapat kita dapat menarik kesimpulan tentang tekanan pada zat padat sebagai berikut: 1. Semakin kecil luas bidang tekan, semakin besar tekanan yang dihasilkan. 2. Semakin besar gaya tekan yang diberikan, semakin besar tekanan yang dihasilkan. Dengan demikian sekarang kalian dapat menjelaskan mengapa ujung sebuah paku memberikan bekas lubang yang lebih dalam dibandingkan dengan bekas lubang yang diberikan sebutir kelereng pada plastisin jika dijatuhkan dari ketinggian yang sama. https://sites.google.com/site/sukajiyah/swf-ku-1/energikinetik.swf?attredirects=0&d=1 Share this: Facebook1 Print Email Like this: Suka Be the first to like this post. Tinggalkan sebuah Komentar Filed under Materi Tagged as materi IPA kelas 8, tekanan, Tekanan Fisika, tekanan zat padat Tinggalkan Balasan Enter your comment here... Fill in your details below or click an icon to log in: Gravatar Email (wajib) (Address never made public) Nama (wajib) Situs web Beritahu saya balasan komentar lewat surat elektronik. Beritahu saya tulisan baru lewat surat elektronik. Tulisan Terkini Pilih mana SMU atau SMK? Tekanan Hidrostatis Tekanan pada Zat Padat Perangkat Pembelajaran IPA Tugas Pokok Guru Tulisan Teratas GERAK PADA TUMBUHAN Pesawat Sederhana Tekanan pada Zat Padat tuas animasi Tugas Pokok Guru Arsip . Arlisya on GERAK PADA TUMBUHAN Palingpintar Belajar on Pesawat Sederhana Budi Utomo on GERAK PADA TUMBUHAN fari rizieqi on Pesawat Sederhana Tri Laksitorini on BANK SOAL ridwan on tuas erlida on Pesawat Sederhana puspabela on tuas jenis 1 Gazela Christy on tuas jenis 1 Gazela Christy on tuas jenis 1 udin on pil koplo Gabby on Pesawat Sederhana Vita on Sistem Pencernaan Manusia sukasmo on Tugas Pokok Guru sukajiyah on Selamat Datang Pencarian untuk: YM Suka Suka di Facebook Suka Bu'e Shulha Buat Lencana Anda Statistik Blog 13,569 hits Pengunjung Blog hotel Radisson Lexington New York Powered by Best Free Counters Link Penting BPTIKP Jawa Tengah BPTIKP Jawa Tengah e-dukasi.net e-dukasi.net pdkjateng.go.id pdkjateng.go.id smp2pegandon.net smp2pegandon.net

materi sejarah wayang_Melinjo ……………………………..Berdoalah, Berusahalah dan Bersyukurlah, Jangan asal melihat, asal mendengar dan jangan asal bicara Beranda PRESIDEN RI DOWNLOAD KESEHATAN PUSTAKA JAWA MBELGEDES RSS ← Tari wira pertiwi Batik Indonesia → Sekilas sejarah wayang di Indonesia 15 Sep Pewayanganwayang berasal dari kata wayangan yaitu sumber ilham dalam menggambar wujud tokoh dan cerita sehingga bisa tergambar jelas dalam batin si penggambar karena sumber aslinya telah hilang, di awalnya, wayang adalah bagian dari kegiatan religi animism menyembah ‘hyang’, itulah inti-nya dilakukan antara lain di saat-saat panenan atau taneman dalam bentuk upacara ruwatan, tingkeban, ataupun ‘merti desa’ agar panen berhasil atau pun agar desa terhindar dari segala mala (masih ingat lakon ‘sudamala’, kan?) di tahun (898 – 910) M wayang sudah menjadi wayang purwa namun tetap masih ditujukan untuk menyembah para sanghyang seperti yang tertulis dalam prasasti balitung sigaligi mawayang buat hyang, macarita bhima ya kumara (terjemahan kasaran-nya kira-kira begini : menggelar wayang untuk para hyang menceritakan tentang bima sang kumara) di jaman mataram hindu ini, ramayana dari india berhasil dituliskan dalam bahasa jawa kuna (kawi) pada masa raja darmawangsa, 996 – 1042 M mahabharata yang berbahasa sansekerta delapan belas parwa dirakit menjadi sembilan parwa bahasa jawa kuna lalu arjuna wiwaha berhasil disusun oleh mpu kanwa di masa raja erlangga sampai di jaman kerajaan kediri dan raja jayabaya mpu sedah mulai menyusun serat bharatayuda yang lalu diselesaikan oleh mpu panuluh tak puas dengan itu saja, mpu panuluh lalu menyusun serat hariwangsa dan kemudian serat gatutkacasraya menurut serat centhini, sang jayabaya lah yang memerintahkan menuliskan ke rontal (daun lontar, disusun seperti kerai, disatukan dengan tali) di jaman awal majapahit wayang digambar di kertas jawi (saya juga tidak tahu, apa arti ‘kertas jawi’ ini ) dan sudah dilengkapi dengan berbagai hiasan pakaian masa-masa awal abad sepuluh bisa kita sebut sebagai globalisasi tahap satu ke tanah jawa kepercayaan animisme mulai digeser oleh pengaruh agama hindu yang membuat ‘naik’-nya pamor tokoh ‘dewa’ yang kini ‘ditempatkan’ berada di atas ‘hyang’ abad duabelas sampai abad limabelas adalah masa ‘sekularisasi’ wayang tahap satu dengan mulai disusunnya berbagai mythos yang mengagungkan para raja sebagai keturunan langsung para dewa abad limabelas adalah dimulainya globalisasi jawa tahap dua kini pengaruh budaya islam yang mulai meresap tanpa terasa dan pada awal abad keenambelas berdirilah kerajaan demak ( 1500 – 1550 M ) ternyata banyak kaidah wayang yang berbenturan dengan ajaran islam maka raden patah memerintahkan mengubah beberapa aturan wayang yang segera dilaksanakan oleh para wali secara gotongroyong wayang beber karya prabangkara (jaman majapahit) segera direka-ulang dibuat dari kulit kerbau yang ditipiskan (di wilayah kerajaan demak masa itu, sapi tidak boleh dipotong untuk menghormati penganut hindu yang masih banyak agar tidak terjadi kerusuhan berthema sara . . . ) gambar dibuat menyamping, tangan dipanjangkan, digapit dengan penguat tanduk kerbau, dan disimping sunan bonang menyusun struktur dramatika-nya sunan prawata menambahkan tokoh raksasa dan kera dan juga menambahkan beberapa skenario cerita raden patah menambahkan tokoh gajah dan wayang prampogan sunan kalijaga mengubah sarana pertunjukan yang awalnya dari kayu kini terdiri dari batang pisang, blencong, kotak wayang, dan gunungan sunan kudus kebagian tugas men-dalang ‘suluk’ masih tetap dipertahankan, dan ditambah dengan greget saut dan adha-adha pada masa sultan trenggana bentuk wayang semakin dipermanis lagi mata, mulut, dan telinga mulai ditatahkan (tadinya hanya digambarkan di kulit kerbau tipis) susuhunan ratu tunggal, pengganti sultan trenggana, tidak mau kalah dia ciptakan model mata liyepan dan thelengan (joan crawford pun mestinya bayar royalti pada dia, nih !) selain wayang purwa sang ratu juga memunculkan wayang gedhog yang hanya digelar di lingkungan dalam keraton saja sementara untuk konsumsi rakyat jelata sunan bonang menyusun wayang damarwulan jaman kerajaan pajang memberikan ciri khas baru wayang gedhog dan wayang kulit mulai ditatah tiga dimensi (mulai ada lekukan pada tatahan) bentuk wayang semakin ditata : raja dan ratu memakai mahkota/topong rambut para satria mulai ditata, memakai praba dan juga mulai ditambahkan celana dan kain di jaman ini pula lah sunan kudus memperkenalkan wayang golek dari kayu sedang sunan kalijaga menyusun wayang topeng dari kisah-kisah wayang gedog dengan demikian wayang gedog pun sudah mulai memasyarakat di luar keratin di masa mataram islam wayang semakin berkembang panembahan senapati menambahkan berbagai tokoh burung dan hewan hutan dan rambut wayang ditatah semakin halus sultan agung anyakrawati menambahkan unsur gerak pada wayang kulit pundak, siku, dan pergelangan wayang mulai diberi sendi posisi tangan berbentuk ‘nyempurit’ dengan adanya inovasi ini muncul pula tokoh baru : cakil, tokoh raksasa bertubuh ramping yang sangat gesit dan cekatan sultan agung anyakrakusuma, pengganti beliau, ikut menyumbang bentuk mata semakin diperbanyak dan pada beberapa tokoh dibuat beberapa wanda (bentuk) setelah semua selesai dilaksanakan, diciptakan seorang tokoh baru raksasa berambut merah bertaji seperti kuku yang akhirnya disebut ‘buta prapatan’ atau ‘buta rambutgeni’ (catatan hms : mungkinkah ini ada kaitannya dengan berdirinya voc di tahun 1602 ? ) berbagai inovasi dan reka-ulang wayang masih terus berlangsung dari jaman mataram islam sampai jaman sekarang a.l. dengan munculnya ide-ide ‘nyeleneh’ para dhalang berbagai peralatan elektronis mulai ikut berperan dalam tata panggung maupun perangkat gamelan begitu pula dalam hal tata pakaian yang dikenakan oleh ki dhalang, pesinden, maupun para juru karawitan dalam hal skenario-nya pun senantiasa ada pergeseran sehingga kini sudah semakin sulit dihakimi mana yang cerita ‘pakem’ dan mana ‘carangan’ (cerita tentang asal-usul semar, misalnya, ada beberapa versi yang semuanya layak untuk dipelajari ) Suka 2 bloggers like this post. windacandra icalredhat 27 Comments Posted by MELINJO pada September 15, 2009 in Budaya Kaitkata: Pewayangan ← Tari wira pertiwi Batik Indonesia → 27 Responses to Sekilas sejarah wayang di Indonesia wanda imiouth,, Desember 2, 2011 at 1:58 am sejarah itu unikkkkk………………………… wanda imiouth,, Desember 2, 2011 at 1:56 am sejaRah iThu Unik,,,,,, lHooe L-viE Desember 1, 2011 at 9:56 am sngt mmbntu untuk mngnl sejrah” di ind.. ini mmng pnting.. :) chakiels listanto November 19, 2011 at 6:43 am sejarah ini penting untuk d ketahui … Pingback: Sekilas sejarah wayang di Indonesia « sentuhannurani bautinja September 20, 2011 at 11:14 pm makasih udh menambah bnyk pengetahuan loli Maret 15, 2011 at 2:57 am waaaahhh … akhirny ketemu juga yang bahas2 beginian. =D tulisany hebat .. dhalank Januari 29, 2011 at 9:17 am ea makasih atas info’y yach elvi Desember 17, 2010 at 5:38 am makasih ya thata Desember 5, 2010 at 3:03 pm makasi bt infonya.. apakah saya bleh bertanya2 soal wayang sma anda..saya masih membutuh kan info lbh dalam lagi tentang wayang.. jika anda bersedia bisa membalas lewt email sya.. trimaksih bnyak sblumnya..^^ triscbn November 5, 2010 at 3:19 pm ada mas yg mau jual, tlng hub ini : 022.91180105, 0818610168 Pingback: Sejarah Pewayangan « tAmA'Putra'Surya sulbi November 3, 2010 at 8:49 am ada gk ya buku yang menulis lengkap soal sejarah wayang kulit di indonesia ? saya perlu banget nih, thanks ya rheian Juli 8, 2010 at 5:34 pm bangga deh jd orng indonesia… knjngi jga blog kami : http://indonesian-story.com/kunjungan/misteri-di-balik-tembok-gua-jepang/ jgn lpa comment y??? ahmad sai Juni 30, 2010 at 5:43 am sae sanget meniko…..matur nuwun…… Pingback: budaya asli indonesia « Drawingfreedom's Blog parada jiwanggana Mei 22, 2010 at 9:38 am Anda menginspirasi saya,, Maturnuwun sanget. sutha Mei 18, 2010 at 5:23 pm slm kenal, thanks banget buat artikelnya, bisa nambah pengetahuan nih tentang wayang. trimz buat tulisannya. maaf, klu boleh mau saya copy artikelnya diblog saya. moga anda te2p exis membuat tulisan2 yg lebih hebat. Allfine Mei 13, 2010 at 10:17 am keren… celine Februari 17, 2010 at 1:55 pm hoho triscbn Desember 13, 2009 at 3:03 pm sami-sami, bilih gaduh sejarah wayang golek mangga disharekeun atuh dadang padmadiredja Desember 11, 2009 at 2:51 pm nuhun ah, janten tambih wawasan Anonymous Desember 2, 2009 at 5:42 pm Disesuaikan dengan Zamannya kala itu, terkait dengan faham kepercayaan yang dianutnya. Salam nnnnn November 20, 2009 at 12:31 pm mengapa wayang di gunakan untuk memenggil roh nenek moyang??? triscbn Oktober 3, 2009 at 6:59 pm Sangat terima kasih atas komentarnya Yep Oktober 1, 2009 at 1:35 am Luar biasa, tulisan anda hebat nih ! Jujur saya tidak dapat memberi saran apapun, karena pengetahuan tentang wayang yang sangat terbatas :) Salam Yep :) triscbn September 17, 2009 at 5:17 pm Silahkan beri saran Silahkan Komentar Gravatar Email (wajib) (Address never made public) Nama (wajib) Situs web Beritahu saya balasan komentar lewat surat elektronik. Beritahu saya tulisan baru lewat surat elektronik. Translate to …. [English] [Chinese] [Spain] [Germany] [France] [Japanene] [Italian] [Pourtuguese] [Russian] [Dutch] [Arabian] [Korean] 100 Blog Indonesia Terbaik Prominent guest [Click to see how many people are online] widget Gowes Toekang Keboen foto-foto KithandKin Blog Statistik 39,821 YM Online Blog Roll AdaapaYep Alang-Alang Kumitir Alfondores aryesnovianto BaNi MusTajab Berbagi ruang hati Business and Financial Dalimunthe Deo-Wibawa Dreamersboy Free-healthnews.info Free-Technews.info Freezad Hanacaraka Indonesian-travel.info leo Pluma rmblitz-infotain Taufan-Topan.web.id Ukraina Yoyon12 Link blog Desain Slide Tiket pesawat online Tsunami Wordpress.com Pewayangan Kalender Weton Mengenal wayang Pustaka wayang Telekomunikasi Flexi millis Info speedy Telkom Imdonesia Test Speed Speedy Ventus easy Personal Feeds RSS Feed RSS - Posts RSS Feed RSS - Comments Meta Daftar Masuk log RSS Entri RSS Komentar WordPress.com My site is worth$4,346.24Your website value? My site is worth$2,606.6Your website value? Monthly archives Tulisan Terkini Muludan Sejarah Azan Tujuh Orang Muadzin Pengakuan Wayang Kulit Bernafas Lambat Kurangi Rasa Sakit Membunuh Rasa Bosan di Kantor Gelisah dengan Pekerjaan? “Do Something”! Risiko jadi perokok pasif Cara membangun emosi positif Menjadi Cantik dengan Yang Halal Kopi Sahabat Jantung Zamannya Silahturahmi 2.0 Mendapatkan Kembali Energi Hindari Mata Lelah di Depan Monitor Panggung Pertunjukan Negeriku Puisi Negeri Para Bedebah Deklarasi HUT Telkom Boso Jowo dan Pewayangan Nasehat dari Aksara Jawa Hanacaraka Batik Indonesia Sekilas sejarah wayang di Indonesia Tari wira pertiwi Ketoprak Keris Jawa Tarian Jawa Wayang kulit Gamelan Jawa Soal Tari Pendet Kebiasaan yg mengancam karir Liburan itu Penting Fajar Kraton Kesepuhan Senja di Tanjung Mas Sukses Kompress Rumah angin Hello world! Watch videos at Vodpod and other videos from this collection.

materi sejarah pki madiun Redaksi Hari Ini Editorial Diskursus Opini Analisis Pena Pemred Lapsus Mimbar Jumat Pariwisata Sumut Komunitas WOL Klasifika Mobil Sepeda Motor Telekomunikasi Komputer/Laptop Rumah Jasa Tanah Elektronik DVD/VCD/CD Direktori Lokal waspadaonline_tm separator Home Medan Sumut Aceh Warta Warta Fokus Ekonomi & Bisnis Nasional & Politik Nusantara Internasional Sports PSMS Lokal Nasional Internasional Gosip Wawancara Ragam Seks Film Kesehatan Infotainment Gaya Hidup Musik Teknologi Otomotif Kreasi Jurnal Puteri Indonesia Citizen Journalism ENGLISH NEWS Login Monday, 01 October 2007 08:38 PDF Print E-mail Peristiwa Madiun Dan G30S/PKI Opini Ada sejumlah buku pelajaran sekolah, kurikulum 2004, tidak menyebut pemberontakan Partai Komunis Indonesia pimpinan Muso di Madiun tahun 1948, dan Gerakan 30 September tahun 1965 tanpa menyebutkan PKI sesudah kata G30S. Hal ini telah menimbulkan reaksi dari tokoh-tokoh pelaku sejarah saat melawan gerakan PKI sejak 1964, 1965 dan 1966, seperti Yusuf Hasyim (alm), Taufik Ismail dan sejumlah tokoh yang lain. Beberapa waktu yang lalu mereka menjumpai Ketua DPRRI, menyampaikan reaksi, keprihatinan dan protes mereka karena sejumlah buku pelajaran sekolah kurikulum 2004 yang diterbitkan di Jawa Timur sama sekali tidak menyebut 'Peristiwa Madiun dan G.30.S tanpa menyebut PKI'. WASPADA Online Oleh Muhammad TWH Ada sejumlah buku pelajaran sekolah, kurikulum 2004, tidak menyebut pemberontakan Partai Komunis Indonesia pimpinan Muso di Madiun tahun 1948, dan Gerakan 30 September tahun 1965 tanpa menyebutkan PKI sesudah kata G30S. Hal ini telah menimbulkan reaksi dari tokoh-tokoh pelaku sejarah saat melawan gerakan PKI sejak 1964, 1965 dan 1966, seperti Yusuf Hasyim (alm), Taufik Ismail dan sejumlah tokoh yang lain. Beberapa waktu yang lalu mereka menjumpai Ketua DPRRI, menyampaikan reaksi, keprihatinan dan protes mereka karena sejumlah buku pelajaran sekolah kurikulum 2004 yang diterbitkan di Jawa Timur sama sekali tidak menyebut 'Peristiwa Madiun dan G.30.S tanpa menyebut PKI'. Protes taufik Ismail mendapat respons dari Ketua DPRRI memanggil Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) menanyakan mengenai hal tersebut. Kemudian dibicarakan dalam Rapat Kerja Kesra yang dipimpin oleh Aburizal Bakri. Taufik Ismail yang menjumpai ketua DPR RI adalah seorang tokoh 66, yang terkenal dan dikenal dengan antologinya 'Tirani dan Benteng', dalam buku kumpulan puisinya yang ditulis antara tahun 1960 dan 1966 memuat fakta-fakta berupa foto-foto bersejarah mengenai perlawanan terhadap gerakan PKI yang bermaksud menggantikan Pancasila dan ideologi komunis. Memang peristiwa Madiun telah 49 tahun berlalu. Gerakan 30 September telah pula menginjak waktu 42 tahun. Kedua peristiwa itu adalah 'lembaran hitam' perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Kedua peristiwa itu adalah dokumen sejarah, kalau boleh kita mengutip kata-kata Jacques Baineville yang menyatakan 'No Document no history' tidak ada dokumen tidak ada sejarah. Sedangkan peristiwa kudeta yang terjadi di Madiun 1948 dan kup berdarah di Jakarta 1965 adalah merupakan suatu dokumen yang tidak akan lapuk oleh hujan dan tidak akan lekang oleh panas dari ingatan bangsa Indonesia. Apa itu peristiwa Madiun? Peristiwa Madiun adalah peristiwa sejarah yang tidak boleh dilupakan dan tidak boleh dilenyapkan dalam lembaran sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Betapa tidak, pada 18 September 1948 PKI/Muso melakukan kup berdarah di Madiun. Memproklamirkan 'Negara Suyet Republik Indonesia' dan menaikkan bendera merah. Kolonel Djokosujono diangkat oleh PKI menjadi Gubernur Militer Madiun. Pasukan-pasukan Front Demokrasi Rakyat (FDR) dan PKI (Partai Komunis Indonesia) merebut objek-objek vital kantor pos, telepon, Markas Sub Teritorial Komando Madiun dan lain pejabat-pejabat pemerintah dan tokoh-tokoh masyarakat yang anti PKI dengan cara kejam dan mengerikan. Terhadap proklamasi PKI itu Presiden Soekarno bertindak cepat dan berpidato melalui RRI Yogyakarta yang disiarkan secara sentral agar rakyat memilih Soekarno-Hatta atau ikut Muso dengan PKI-nya. Setelah mempelajari dengan seksama rakyat ternyata memilih Soekarno-Hatta, maka TNI segera digerakkan untuk melakukan penumpasan. Pasukan yang digerakkan itu terdiri dari Brigade Sadikin, Brigade Surakhmat, Brigade Kusno Utomo, dan lain-lain. Pemberontakan PKI Muso di Madiun berhasil ditumpas dalam waktu yang tidak begitu lama, TNI mendapat dukungan sepenuhnya dari rakyat. Akhir September 1948 Madiun berhasil dikuasai dan awal Desember 1948 seluruh penumpasan berhasil dan berakhir. Pemimpin-pemimpin pemberontak yang mati terbunuh adalah Amir Syarifuddin, Suripno, Sardjono, Haryono, Djokosuyono dan Muso sendiri. Sedangkan yang berhasil melarikan diri ke luar negeri adalah Abdul Madjid, Alimin, Ngadiman, D.N.Aidit, Nyoto, Tan Ling Djie dan Sumarsono. Pemberontakan PKI Muso di Madiun tanggal 18 September 1948 dan tanggal 19 Desember 1948 Belanda melancarkan agresinya yang kedua, itu artinya PKI menikam Republik ini dari belakang, justru pada saat-saat bangsa Indonesia sedang menghadapi sedang serangan Belanda. PKI dalangi G30S Adanya usaha PKI untuk membersihkan diri dalam peristiwa pemberontakan Madiun, memberi petunjuk bahwa tahun 1950 PKI pernah menerbitkan 'Buku Putih' yang menyatakan peristiwa Madiun itu bukan keinginan PKI tetapi karena kehendak pihak lain yang menyebabkan PKI membela diri. Buku ini dilarang terbit dan ditarik dari peredaran oleh pemerintah. Peristiwa Gerakan 30 September, orang-orang PKI dan pendukungnya menyatakan peristiwa itu adalah kejadian 'Intern Angkatan Darat', malah bekas Tapol mengatakan seolah-olah peristiwa dan lembaran hitam sejarah itu adalah konspirasi orang yang ingin merai kekuasaan. Inilah di antara begitu banyak cara PKI dan simpatisannya untuk 'meloundry' atau membersihkan diri dari perjalanan sejarah hitam yang mereka perbuat. Mengenai siapa sebenarnya yang merencanakan mendalangi dan memimpin Gerakan 30 September itu, dapat kita lihat pengakuan Nyono Ketua SOBSI dan anggota Polit Biro PKI, yang dalam suatu pengakuannya menyatakan, PKI bertanggung jawab terhadap pengkhianatan G.30.S. Pengakuan ini telah direkam dalam buku 'Fakta-Fakta Persoalan Sekitar Gerakan 30 September' yang diterbitkan oleh Puspen AD 1965. Nyono alias Sugiyono alias Tugimin alias Rukomo mengakui sebelum terjadi peristiwa G.30.S oleh anggota Polit Biro PKI telah diadakan diskusi secara continue yang dihadiri oleh Aidit, Lukman, Nyono, Nyoto, Anwar Sanusi, Sudisman dan Ir. Sakirman. Dalam diskusi-diskusi itu D.N. Aidit memberikan informasi sekitar kesehatan Kepala Negara dan rencana untuk merebut kekuasaan dengan menggunakan istilah 'What to be done'. Menghembus-hembuskan adanya 'Dewan Jenderal'. Pimpinan tertinggi operasi Gerakan 30 September dipegang langsung oleh D.N. Aidit, sedang Nyono bertugas melaksanakan perintah operasi untuk daerah Jakarta Raya. Keputusan terakhir diambil oleh Polit Biro CC PKI akhir Agustus 1965. Sementara itu PKI melakukan gerakan tutup mulut dan menghembus-hembuskan adanya 'Dewan Jenderal yang akan melakukan kup'. Kepada kader-kader dan aktivis PKI dianjurkan agar tanggal 30 September mendengar siaran RRI. Nyono mengakui PKI dan ormas-ormasnya serta orpol-orpolnya melaksanakan Putusan Polit Biro PKI untuk merebut kekuasaan negara mendemisionerkan Kabinet Dwikora, menggantinya dengan 'Dewan Revolusi' dan bertanggung jawab atas perbuatan itu. Dari uraian dan pengakuan Nyono dan berbagai fakta yang lain, jelas bahwa Gerakan 30 September itu direncanakan, didalangi dan dipimpin oleh PKI. Diperiksa Jaksa Agung Dalam kaitan buku pelajaran sejarah Jaksa Agung juga telah melakukan pemeriksaan terhadap Kepala Pusat Kurikulum Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) yang lama (Dr. Siskandar) dan baru (Diah Hariyati), demikian 'Kompas 10 Maret 2007'. Mendiknas juga meminta BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) mengatasi masalah ini. Kemudian dibentuk satu tim yang diketahui oleh Djoko Suryo dari UGM dengan anggotanya dari UPI Bandung, dari Kementrian dan Pariwisata dari Universitas Semarang dan pemimpin Sekolah Pariwisata Semarang. Berdasarkan hasil tim tersebut maka BSNP menulis surat kepada Mendiknas No. 088/BSNP/I/2006 antara lain berbunyi sebagai berikut: 'Perlu dimasukkan ke dalam pendidikan sejarah peristiwa Madiun 1948 dan mencantumkan kata PKI setelah kata G.30.S hingga menjadi G.30.S PKI'. Dalam kaitan ini pula Kejaksaan Agung melarang sejumlah buku pelajaran sekolah yang diterbitkan oleh sejumla penerbit. Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen Muchtar Arifin dalam suatu konferensi pers mengatakan 'pelarangan buku-buku antara lain karena tidak menyebut pemberontakan PKI Madiun, hanya menulis keterlibatan G.30.S tanpa menyebut PKI (Partai Komunis Indonesia) dalam tahun 1965. Menurut Muchtar Arifin hal ini jelas memutarbalikkan fakta dan mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa. Bila buku sejarah itu dibiarkan beredar dapat menimbulkan keresahan dan mengganggu ketenteraman umum'. Kesimpulan dan penutup Melalui uraian yang sederhana ini jelaslah apa sebab Taufik Ismail dan kawan-kawannya menyampaikan keprihatinannya kepada Ketua DPRI tentang adanya sejumlah besar buku pelajaran sejarah yang diterbitkan oleh sejumlah penerbit di Jawa Timur tidak menyebutkan peristiwa Madiun dan tidak menyebut PKI dalam rangkaian kata G.30.S. Hal ini bisa ditafsirkan ada usaha yang sistematis disengaja atau tidak untuk 'meloundry' atau membersihkan diri dari lembaran hitam yang pernah dibuat oleh PKI dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Reaksi dari pelaku sejarah yang pernah melawan gerakan PKI itu, direspon secara positif sekali oleh pejabat-pejabat negara. Telah dilakukan pemeriksaan terhadap Kepala Kurikulum Mendiknas, dibentuk tim oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), untuk menilai hal tersebut. Akhirnya BSNP memberi keputusan bahwa 'Peristiwa Madiun harus dimuat dalam buku pelajaran sejarah dan Gerakan 30 September harus dibubuhi kata PKI'. Berdasarkan keputusan itu pula maka sejumlah buku yang 'menghilangkan peristiwa Madiun Gerakan 30 September tanpa PKI ditarik dari peredaran'. Berhubung dengan ditarikannya sejumlah buku kurikulum 2004 itu, telah menimbulkan reaksi dari Suparman dan Aswi Warman Adam yang disalurkan melalui sementara surat kabar Ibukota yang pada dasarnya mengatakan penarikan buku tersebut tidak punya dasar.Kami tidak tahu apakah reaksi tersebut karena membela penerbit yang telah mencetak banyak buku kurikulum 2004 atau 'bersubahat' untuk menghapuskan dua peristiwa kup berdarah yang pernah dilakukan oleh PKI. Namun berkat rahmat dan pertolongan Allah bangsa Indonesia diselamatkan dari kedua musibah itu! Penulis wartawan senior pemerhati sejarah | HOME | ABOUT US | PROFILE | CONTACT US | CAREER | AD RATES | Developed by; Emiriana.Net

materi gerak tumbuhanGerak pada Tumbuhan Definisi Setiap makhluk hidup (organisme) mampu menerima dan menanggapi rangsangan yang disebut IRITABILITAS. Salah satu bentuk tanggapan yang umum dilakukan berupa gerak. Gerak adalah perubahan posisi tubuh atau perpindahan yang meliputi seluruh atau sebagian dari tubuh sebagai respon yang diberikan terhadap rangsangan dari lingkungan dan akibat adanya pertumbuhan. Gerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup yang bertujuan untuk melaksanakan kegiatan hidupnya. Gerak yang terjadi pada tumbuhan berbeda dengan gerak yang dilakukan oleh hewan dan manusia. Gerak pada tumbuhan bersifat pasif, artinya tidak memerlukan adanya pindah tempat (tetap berada di tempat tumbuhnya). Gerak dapat terjadi karena adanya pengaruh rangsangan (stimulus). Rangsangan yang mempengaruhi terjadinya suatu gerak pada tumbuhan, antara lain: cahaya, air, sentuhan, suhu, gravitasi dan zat kimia. Rangsangan tersebut, ada yang menentukan arah gerak tumbuhan dan ada pula yang tidak menentukan arah gerak tumbuhan. Rangsangan yang menentukan arah gerak akan menyebabkan tumbuhan bergerak menuju atau menjauhi sumber rangsangan. Pada tumbuhan, rangsangan disalurkan melalui benang plasma (plasmodesmata) yang masuk ke dalam sel melalui celah antar sel (noktah) yang terdapat pada dinding sel. Berdasarkan sumber rangsangan, gerak pada tumbuhan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: gerak endonom dan gerak etionom.

materi beriman pada qada qodarkampus pejuang dakwah Depan Profil Fasilitas Akademik Materi Khutbah Forum Mahasiswa Galeri Kontak Streaming Iman Kepada Qadha dan Qadar oleh Tim Kajian Dakwah Al Hikmah Oleh: Tim kajian dakwah alhikmah alhikmah.ac.id – – Apa pun yang terjadi di dunia dan yang menimpa diri manusia pasti telah digariskan oleh Allah Yang Mahakuasa dan Yang Mahabijaksana. Semua telah tercatat secara rapi dalam sebuah Kitab pada zaman azali. Kematian, kelahiran, rizki, nasib, jodoh, bahagia, dan celaka telah ditetapkan sesuai ketentuan-ketentuan ilahiah yang tidak pernah diketahui oleh manusia. Dengan tidak adanya pengetahuan manusia tentang ketetapan dan ketentuan Allah ini, maka ia memiliki peluang atau kesempatan untuk berlomba-lomba menjadi hamba yang saleh-muslih, berusaha keras untuk mencapai yang dicita-citakan tanpa berpangku tangan menunggu takdir, dan berupaya memperbaiki citra diri. Dengan bekal keyakinan terhadap takdir yang telah ditentukan oleh Allah swt., seorang mukmin tidak pernah mengenal kata frustrasi dalam kehidupannya, dan tidak berbangga diri dengan apa-apa yang telah diberikan Allah swt. Ia akan berubah menjadi batu karang yang tegar menghadapi segala gelombang kehidupan dan senantiasa sabar dalam menyongsong badai ujian yang silih berganti. Ia juga selalu bersyukur apabila kenikmatan demi kenikmatan berada dalam genggamannya. Perhatikan beberapa ayat Allah dan hadits Rasul berikut ini. “Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul-Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.” [QS. Al-Hadiid (57): 22-23] “Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz).” [QS. Al-An’aam (6): 59] “Tiada seorangpun dari kalian kecuali telah ditulis tempatnya di neraka atau di surga.” Salah seorang dari mereka berkata, “Bolehkah kami bertawakal saja, ya, Rasulullah?” Beliau menjawab, “Tidak, (akan tetapi) beramallah…karena setiap orang dimudahkan (dalam beramal).” Kemudian beliau membaca ayat ini, “Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah), bertakwa dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil, merasa dirinya cukup dan mendustakan pahala yang terbaik, maka Kami kelak akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar [QS. Al-Lail (92): 5-10].” (HR Bukhari dan Muslim, dari Ali bin Abi Thalib) “Sangat mengherankan seorang mukmin itu, karena semua urusannya mengandung kebaikan. Dan yang demikian itu tidak pernah dimiliki seseorang kecuali orang mukmin; apabila ia diuji dengan kenikmatan (kebahagiaan), ia bersyukur. Maka, inilah kebaikan baginya. Dan apabila ia diuji dengan kemelaratan (kepayahan), ia bersabar. Maka, inilah kebaikan baginya.” (HR Muslim dari Abu Yahya Shuhaib bin Shinan) Definisi Qadha dan Qadar Secara etimologi, qadha memiliki banyak pengertian, diantaranya sebagaimana berikut: 1. Pemutusan, kita bisa temukan pengertian ini pada firman Allah, “(Dia) yang mengadakan langit dan bumi dengan indahnya, dan memutuskan sesuatu perkara, hanya Dia mengatakan: Jdilah, lalu jadi.” [QS. Al-Baqarah (2): 117] 2. Perintah, kita bisa temukan pengertian ini pada firman Allah, “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” [QS. Al-Israa` (17): 23] 3. Pemberitaan, bisa kita temukan dalam ayat, “Dan telah Kami wahyukan kepadanya (Luth) perkara itu, yaitu bahwa mereka akan ditumpas habis di waktu subuh.” [QS. Al-Hijr (15): 66] Imam az-Zuhri berkata, “Qadha secara etimologi memiliki arti yang banyak. Dan semua pengertian yang berkaitan dengan qadha kembali kepada makna kesempurnaan….” (An-Nihayat fii Ghariib al-Hadits, Ibnu Al-Atsir 4/78) Adapun qadar secara etimologi berasal dari kata qaddara, yuqaddiru, taqdiiran yang berarti penentuan. Pengertian ini bisa kita lihat dalam ayat Allah berikut ini. “Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya.” [QS. Fushshilat (41): 10] Dari sudut terminologi, qadha adalah pengetahuan yang lampau, yang telah ditetapkan oleh Allah pada zaman azali. Adapun qadar adalah terjadinya suatu ciptaan yang sesuai dengan penetapan (qadha). Ibnu Hajar berkata, “Para ulama berpendapat bahwa qadha adalah hukum kulli (universal) ijmali (secara global) pada zaman azali, sedangkan qadar adalah bagian-bagian kecil dan perincian-perincian hukum tersebut.” (Fathul-Baari 11/477) Ada juga dari kalangan ulama yang berpendapat sebaliknya, yaitu qadar merupakan hukum kulli ijmali pada zaman azali, sedangkan qadha adalah penciptaan yang terperinci. Sebenarnya, qadha dan qadar ini merupakan dua masalah yang saling berkaitan, tidak mungkin satu sama lain terpisahkan oleh karena salah satu di antara keduanya merupakan asas atau pondasi dari bangunan yang lain. Maka, barangsiapa yang ingin memisahkan di antara keduanya, ia sungguh merobohkan bangunan tersebut (An-Nihayat fii Ghariib al-Hadits, Ibnu Atsir 4/78, Jami’ al-Ushuul 10/104). Dalil-dalil Qadha dan Qadar Beriman kepada qadha dan qadar merupakan salah satu rukun iman, yang mana iman seseorang tidaklah sempurna dan sah kecuali beriman kepadanya. Ibnu Abbas pernah berkata, “Qadar adalah nidzam (aturan) tauhid. Barangsiapa yang mentauhidkan Allah dan beriman kepada qadar, maka tauhidnya sempurna. Dan barangsiapa yang mentauhidkan Allah dan mendustakan qadar, maka dustanya merusakkan tauhidnya” (Majmu’ Fataawa Syeikh Al-Islam, 8/258). Oleh karena itu, iman kepada qadha dan qadar ini merupakan faridhah dan kewajiban yang harus dilakukan setiap muslim dan mukmin. Hal ini berdasarkan beberapa hadits berikut ini. Hadits Jibril yang diriwayatkan Umar bin Khaththab r.a., di saat Rasulullah saw. ditanya oleh Jibril tentang iman. Beliau menjawab, “Kamu beriman kepada Allah, Malaikat, Kitab-kitab, Rasul-rasul, Hari Akhir, dan kamu beriman kepada qadar baik maupun buruk.” (HR. Muslim) “Sekiranya Allah swt. menyiksa penduduk langit dan bumi, maka Dia sungguh melakukannya tanpa menzalimi mereka. Dan sekiranya Dia mengasihi mereka, maka rahmat-Nya lebih baik daripada amal mereka. Dan sekiranya kamu memiliki emas seperti Gunung Uhud atau semisalnya, lalu kamu infakkan di jalan Allah, maka Dia tidak akan menerimanya sehingga kamu beriman terhadap qadar dan kamu mengetahui bahwa apa yang ditakdirkan menimpamu tidak akan meleset darimu dan apa yang ditakdirkan bukan bagianmu tidak akan mengenaimu, dan sesungguhnya jika kamu mati atas (aqidah) selain ini, maka niscaya kamu masuk neraka.” (HR. Ahmad, dari Zaid bin Tsabit) Perhatikan beberapa ayat Allah dan hadits Nabi yang berkaitan dengan qadha dan qadar-Nya berikut ini. “Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul-Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya, yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.” [QS. Al-Hadiid (57): 22-23] “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.” [QS. Al-Qamar (54): 49] “(Yaitu di hari) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh, sedangkan kafilah itu berada di bawah kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), pastilah kamu tidak sependapat dalam menentukan hari pertempuran itu, akan tetapi (Allah mempertemukan dua pasukan itu) agar Dia melakukan suatu urusan yang mesti dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasanya dengan keterangan yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidupnya dengan keterangan yang nyata (pula). Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” [QS. Al-Anfaal (8): 42] “Tidak ada suatu keberatan pun atas Nabi tentang apa yang telah ditetapkan Allah baginya. (Allah telah menetapkan yang demikian) sebagai sunnah-Nya pada nabi-nabi yang telah berlalu dahulu. Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku.” [QS. Al-Ahzab (33): 38] “Yang pertama kali diciptakan Allah Yang Mahaberkah lagi Mahaluhur adalah pena (al-qalam). Kemudian Dia berfirman kepadanya, ‘Tulislah…,’ Ia bertanya, ‘Apa yang saya tulis?’ Dia berfirman, ‘Maka ia pun menulis apa yang ada dan yang bakal ada sampai hari kiamat.” (HR Ahmad) “Tiada seorang pun dari kalian kecuali telah ditulis tempatnya di neraka atau di surga. Salah seorang dari mereka berkata, ‘Bolehkah kami bertawakal saja, ya, Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘Tidak, (akan tetapi) beramallah…karena setiap orang dimudahkan (dalam beramal),’ kemudian beliau membaca ayat ini, ‘Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah), bertakwa dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil, merasa dirinya cukup dan mendustakan pahala yang terbaik, maka kami kelak akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar.’” (HR Bukhari dan Muslim, dari Ali bin Abi Thalib) “Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup serta mendustakan pahala terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar.” [QS. Al-Lail (92): 5-10] Rukun-rukun Iman Kepada Qadha Dan Qadar Beriman kepada qadha dan qadar berarti mengimani rukun-rukunnya. Rukun-rukun ini ibarat satuan-satuan anak tangga yang harus dinaiki oleh setiap mukmin. Dan tidak akan pernah seorang mukmin mencapai tangga kesempurnaan iman terhadap qadar kecuali harus meniti satuan anak tangga tersebut. Iman terhadap qadha dan qadar memiliki empat rukun sebagai berikut. Pertama, Ilmu Allah swt. Beriman kepada qadha dan qadar berarti harus beriman kepda Ilmu Allah yang merupakan deretan sifat-sifat-Nya sejak azali. Dia mengetahui segala sesuatu. Tidak ada makhluk sekecil apa pun di langit dan di bumi ini yang tidak Dia ketahui. Dia mengetahui seluruh makhluk-Nya sebelum mereka diciptakan. Dia juga mengetahui kondisi dan hal-ihwal mereka yang sudah terjadi dan yang akan terjadi di masa yang akan datang oleh karena ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu. Dialah Tuhan Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata. Hal ini bisa kita temukan dalam beberapa ayat quraniah dan hadits nabawiah berikut ini. “Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.” [QS. Ath-Thalaaq (65): 12] “Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dia-lah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.” [QS. Al-Hasyr (59): 22] “Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz).” [QS. Al-An’aam (6): 59] “Allah lebih mengetahui apa yang mereka kerjakan ketika menciptakan mereka.” (HR Muslim) Kedua, Penulisan Takdir. Di sini mukmin harus beriman bahwa Allah swt. menulis dan mencatat takdir atau ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan kehidupan manusia dan sunnah kauniah yang terjadi di bumi di Lauh Mahfuzh—“buku catatan amal” yang dijaga. Tidak ada suatu apa pun yang terlupakan oleh-Nya. Perhatikan beberapa ayat di bawah ini. “Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul-Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.” [QS. Al-Hadiid (57): 22-23] “Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah.” [QS. Al-Hajj (22): 70] “Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatu pun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan.” [QS. Al-An’aam (6): 38] “Yang pertama kali diciptakan Allah Yang Mahaberkah lagi Mahaluhur adalah pena (al-qalam). Kemudian Dia berfirman kepadanya, ‘Tulislah….” Ia bertanya, ‘Apa yang aku tulis?’ Dia berfirman, maka ia pun menulis apa yang ada dan yang bakal ada sampai hari kiamat.” (HR. Ahmad) Ketiga, Masyi`atullah (Kehendak Allah) dan Qudrat (Kekuasaan Allah). Seorang mukmin yang telah mengimani qadha dan qadar harus mengimani masyi`ah (kehendak) Allah dan kekuasaan-Nya yang menyeluruh. Apa pun yang Dia kehendaki pasti terjadi meskipun manusia tidak menginginkannya. Begitu pula sebaliknya, apa pun yang tidak dikehendaki pasti tidak akan terjadi meskipun manusia memohon dan menghendakinya. Hal ini bukan dikarenakan Dia tidak mampu melainkan karena Dia tidak menghendakinya. Allah berfirman, “Dan tiada sesuatu pun yang dapat melemahkan Allah baik di langit maupun di bumi. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.” [QS. Faathir (35): 44] Adapun dalil-dalil tentang masyi`atullah sangat banyak kita temukan dalam Al-Qur`an, di antaranya sebagai berikut. “Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.” [QS. At-Takwiir (81): 29] “Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami adalah pekak, bisu dan berada dalam gelap gulita. Barangsiapa yang dikehendaki Allah (kesesatannya), niscaya disesatkan-Nya. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah (untuk diberi-Nya petunjuk), niscaya Dia menjadikan-Nya berada di atas jalan yang lurus.” [QS. Al-An’aam (6): 39] “Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya, ‘Jadilah!’ maka terjadilah ia.” [QS. Yaasiin (36): 82] “Siapa yang dikehendaki Allah menjadi orang baik, maka Dia akan menjadikannya faqih (memahami) agama ini.” (HR. Bukhari) Simaklah apa jawaban Imam Syafi’i ketika ditanya tentang qadar berikut ini. “Maka, apa-apa yang Engkau kehendaki pasti terjadi meskipun aku tidak berkehendak Dan apapun yang aku kehendaki—apabila Engkau tidak berkehendak—tidak akan pernah ada Engkau menciptakan hamba-hamba ini sesuai yang Engkau ketahui Maka dalam (bingkai) ilmu ini, lahirlah pemuda dan orang tua renta Kepada (hamba) ini, Engkau telah memberikan karunia dan kepada yang ini Engkau hinakan Yang ini Engkau tolong dan yang ini Engkau biarkan (tanpa pertolongan) Maka, dari mereka ada yang celaka dan sebagian mereka ada yang beruntung Dari mereka ada yang jahat dan sebagian mereka ada yang baik Keempat, Penciptaan-Nya. Ketika beriman terhadap qadha dan qadar, seorang mukmin harus mengimani bahwa Allah-lah pencipta segala sesuatu, tidak ada Khaliq selain-Nya dan tidak ada Rabb semesta alam ini selain Dia. Hal ini berdasarkan dalil-dalil berikut ini. “Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu.” [QS. Az-Zumar (39): 62] “Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan(Nya), dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukuranya dengan serapi-rapinya.” [QS. Al-Furqaan (25): 2] “Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat Itu.“ [QS. Ash-Shaaffat (37): 96] “Sesungguhnya, Allah adalah Pencipta semua pekerja dan pekerjaannya.” (HR. Hakim) Inilah empat rukun beriman kepada qadha dan qadar yang harus diyakini setiap muslim. Maka, apabila salah satu di antara empat ini diabaikan atau didustakan, niscaya ia tidak akan pernah sampai gerbang keimanan yang sesungguhnya. Sebab, mendustakan satu di antara empat rukun tersebut berarti merusak bangunan iman terhadap qadha dan qadar, dan ketika bangunan iman terhadap qadar rusak, maka juga akan menimbulkan kerusakan pada bangunan tauhid itu sendiri. Macam-macam Takdir Takdir ada empat macam. Namun, semuanya kembali kepada takdir yang ditentukan pada zaman azali dan kembali kepada Ilmu Allah yang meliputi segala sesuatu. Keempat macam takdir tersebut adalah sebagai berikut. Pertama, Takdir Umum (Takdir Azali). Takdir yang meliputi segala sesuatu dalam lima puluh ribu tahun sebelum diciptakannya langit dan bumi. Di saat Allah swt. memerintahkan Al-Qalam (pena) untuk menuliskan segala sesuatu yang terjadi dan yang belum terjadi sampai hari kiamat. Hal ini berdasarkan dalil-dalil berikut ini. “Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul-Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” [QS. Al-Hadiid (57): 22] “Allah-lah yang telah menuliskan takdir segala makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum diciptakan langit dan bumi. Beliau bersabda, ‘Dan ‘Arsy-Nya berada di atas air.” (HR. Muslim) Kedua, Takdir Umuri. Yaitu takdir yang diberlakukan atas manusia pada awal penciptaannya ketika pembentukan air sperma (usia empat bulan) dan bersifat umum. Takdir ini mencakup rizki, ajal, kebahagiaan, dan kesengsaraan. Hal ini didasarkan sabda Rasulullah saw. berikut ini. “…Kemudian Allah mengutus seorang malaikat yang diperintahkan untuk meniupkan ruhnya dan mencatat empat perkara: rizki, ajal, sengsara, atau bahagia….” (HR. Bukhari) Ketiga, Takdir Samawi. Yaitu takdir yang dicatat pada malam Lailatul Qadar setiap tahun. Perhatikan firman Allah berikut ini. “Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” [QS. Ad-Dukhaan (44): 4-5] Ahli tafsir menyebutkan bahwa pada malam itu dicatat dan ditulis semua yang akan terjadi dalam setahun, mulai dari kebaikan, keburukan, rizki, ajal, dan lain-lain yang berkaitan dengan peristiwa dan kejadian dalam setahun. Hal ini sebelumnya telah dicatat pada Lauh Mahfudz. Keempat, Takdir Yaumi. Yaitu takdir yang dikhususkan untuk semua peristiwa yang akan terjadi dalam satu hari; mulai dari penciptaan, rizki, menghidupkan, mematikan, mengampuni dosa, menghilangkan kesusahan, dan lain sebagainya. Hal ini sesuai dengan firman Allah, “Semua yang ada di langit dan bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan.” [QS. Ar-Rahmaan (55): 29] Ketiga takdir yang terakhir tersebut, kembali kepada takdir azali: takdir yang telah ditentukan dan ditetapkan dalam Lauh Mahfudz. Berdalih dengan Qadar dalam Kemaksiatan dan Musibah Semua yang ditakdirkan oleh Allah swt. selalu tersirat hikmah dan maslahat bagi manusia. Hikmah dan maslahat yang telah diketahui oleh-Nya. Maka, Dia tidak pernah menciptakan kejelekan dan keburukan murni yang tidak pernah melahirkan suatu kemaslahatan. Kejelekan dan keburukan ini tidak boleh dinisbatkan kepada Allah swt., melainkan dinisbatkan kepada amal perbuatan manusia. Sesungguhnya, segala sesuatu yang dinisbatkan kepada Allah mengandung keadilan, hikmah, dan rahmat . Hal ini berdasarkan firman Allah swt., “Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.” [QS. An-Nisaa` (4): 79] Maksudnya, segala kenikmatan dan kebaikan yang dialami manusia berasal dari Allah SWT, sedangkan keburukan yang menimpanya diakibatkan karena dosa dan kemaksiatannya. Allah membenci kekufuran dan kemaksiatan yang dilakukan hamba-hamba-Nya. Sebaliknya, Dia mencintai dan meridhai ketakwaan dan kesalehan. Dia juga menunjukkan dua jalan untuk hamba-hamba-Nya, sedangkan manusia diberikan akal untuk memilih salah satu jalan tersebut sesuai pilihan dan kehendaknya. Maka, barangsiapa yang memilih jalan kebaikan ia berhak mendapat ganjaran dan yang memilih jalan keburukan atau kebatilan maka ia berhak mendapat siksa oleh karena hal ini dilakukan secara sadar dan atas pilihannya sendiri tanpa ada unsur paksaan. Meskipun sebab-sebab dan factor-faktor pendorong amal perbuatannya tidak lepas dari kehendak Allah swt. Maka, tidak ada alasan dan hujjah lagi bagi manusia bahwa setiap kekufuran dan kemaksiantan yang dilakukannya karena takdir Allah swt. Oleh karena itu, Allah mencela orang-orang musyrik yang berdalih dengan masyi-at Allah atas kekufuran mereka seperti dalam firmanNya; “Orang-orang yang mempersekutukan Tuhan, akan mengatakan, ‘Jika Allah menghendaki, niscaya kami dan bapak-bapak kami tidak mempersekutukan-Nya dan tidak (pula) kami mengharamkan barang sesuatu apa pun.’ Demikian pulalah orang-orang sebelum mereka telah mendustakan (para rasul) sampai mereka merasakan siksaan Kami. Katakanlah, ‘Adakah kamu mempunyai sesuatu pengetahuan sehingga dapat kamu mengemukakannya kepada Kami?” Kamu tidak mengikuti kecuali persangkaan belaka, dan kamu tidak lain hanyalah berdusta. Katakanlah, ‘Allah mempunyai hujjah yang jelas lagi kuat; maka jika Dia menghendaki, pasti Dia memberi petunjuk kepada kamu semuanya.” [QS. Al-An’aam (6): 148-149] “Dan berkatalah orang-orang musyrik, ‘Jika Allah menghendaki, niscaya kami tidak akan menyembah sesuatu apa pun selain Dia, baik kami maupun bapak-bapak kami, dan tidak pula kami mengharamkan sesuatu pun tanpa (izin)-Nya.’ Demikianlah yang diperbuat orang-orang sebelum mereka, maka tidak ada kewajiban atas para rasul, selain dari menyampaikan (amanat Allah) dengan terang. Tiap-tiap umat mempunyai rasul yang diutus untuk menerangkan kebenaran.” [QS. An-Nahl (16): 35] Adapun berhujjah dengan takdir atas musibah yang menimpa manusia dapat dibenarkan Islam. Sebagaimana dialog yang terjadi antara Nabi Adam dan Nabi Musa tentang musibah dikeluarkannya Bani Adam dari surga. “Adam dan Musa berbantah-bantahan. Musa berkata, ‘Wahai, Adam, Anda adalah bapak kami yang telah mengecewakan dan mengeluarkan kami dari surga. Lalu Adam menjawab, ‘Kamu, wahai Musa yang telah dipilih Allah dengan Kalam-Nya dan menuliskan untkmu dengan Tangan-Nya, apakah kamu mencela kepadamu atas suatu perkara yang mana Allah telah menakdirkan kepadaku sebelum aku diciptakan empat puluh tahun?’ Maka Nabi bersabda, ‘Maka, Adam telah membantah Musa, Adam telah membantah Musa.’” (HR. Muslim) Buah Iman Kepada Qadar Muslim yang meyakini akan qadha dan qadar Allah swt. secara benar akan melahirkan buah-buah positif dalam kehidupannya. Ia tidak akan pernah frustrasi atas kegagalan atau harapan-harapan yang lari darinya, dan ia tidak terlalu berbangga diri atas kenikmatan dan karunia yang ada di genggamannya. Sabar dan syukur adalah dua senjata dalam menghadapi setiap permasalahan hidup. Dr. Umar Sulaiman al-Asyqar dalam kitab “Al-Qadha wa Al-Qadar” menyimpulkan buah beriman terhadap qadar sebagai berikut. Pertama, jalan yang membebaskan kesyirikan. Kedua, tetap istiqamah. “Sesungguhnya, manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat.” [QS. Al-Ma’arij (70): 19-22] Ketiga, selalu berhati-hati. “Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.” [QS. Al-A’raaf (7): 99] Keempat, sabar dalam menghadapi segala problematika kehidupan. (dkwt) download Share: Print Digg StumbleUpon del.icio.us Facebook Yahoo! Buzz Twitter Google Bookmarks Technorati kategori: Aqidah, Kenalilah agamamu Artikel berkaitan: Kedudukan Rasul SAW Keistimewaan Risalah Muhammad SAW. Mengenal Rasul Cinta Allah SWT Ihsan PMB online Informasi PMB Online Jadwal PMB Brosur PMB PMB Online Navigasi Depan Profil Sejarah Singkat Visi dan Misi Tujuan Pendidikan Struktur Dosen Program Kuliah Program Reguler Program Khusus Perpustakaan Sejarah Perpustakaan Visi dan Misi Tujuan Informasi Ketentuan Umum Fasilitas Buku Tamu Topik Materi Khutbah Info Kampus Galeri Radiostreaming ALHIKMAH Streaming Radio free counters Free counters weebly reliable statistics Materi Dakwah Dakwah Ghozwul fikri Kenalilah Rabmu Kenalilah Nabimu Kenalilah kitab sucimu Kenalilah agamamu Materi Khutbah Powerpoint dakwah Pustaka dakwah Tarikh Islam Fatwa Sekte-sekte Pengobatan ala Nabi Entrepreneurship Pencarian